Tunjukkan Peran Dalam Pandemi : Gerakan PMII “Membentuk Aliansi Ciptakan Solusi”

Info Rayon Sakera - Semenjak pengumuman wabah virus Corona masuk ke Indonesia yakni pada tanggal 14 Februari 2020 dimana dikabarkan bahwasanya ada 2 orang pasien yang positif Corona setelah melakukan kontak dengan warga negara asal Jepang yang diduga terjangkit virus tersebut. 

Banyak masyarakat merasa panik dan khawatir yang berlebihan. Banyak  upaya yang mereka lakukan mulai dari menimbun bahan pokok, membeli keperluan melebihi batas kebutuhan, menyemprot rumah setiap hari dengan desinfektan dan juga ada yang sampai memborong masker dan handsanitezer saking Takut nya tertular virus. Dan tak jarang bagi sebagian masyarakat menyikapi dengan  berupaya untuk tawakal dan memohon perlindungan Allah SWT
saat dunia prihatin dengan wabah Corona, ada saja segelintir Masyarakat yang memanfaatkan momentum tersebut ; untuk menyebar hoax, merugikan orang lain dengan menjual barang palsu,mendaur ulang masker dan menjual kembali dengan harga terlampau mahal.

Belum lagi terjadi banyak kontroversi antar ulama, pemerintah dan rakyat mengenai hal ini mulai dari dilarangnya mudik, lockdown , media yang memanfaatkan berita, sampai larangan sholat Jumat dan yang baru-baru ini malah di kabar kan bahwa sholat id dan terawih dihimbau untuk dilaksanakan dirumah saja.

Banyak upaya dan usaha dilakukan oleh pemerintah mulai dari himbauan , patroli di berbagai tempat yang mengundang banyak kerumunan,penyemprotan dimasing-masing daerah, hingga lockdown diberbagai daerah dan jalan untuk memutus rantai penyebaran dan pensterilan lokasi dari wabah namun tak kunjung meredakan wabah virus Corona ini ,tetap saja jumlah yang tertular/terinfeksi bertambah setiap harinya.

Dari sekian banyak upaya tak banyak yang membawa dampak  positif  banyak juga yang membawa dampak negatif  misalnya saja ketika kita melaksanakan social distancing tanpa adanya uluran-tangan dari pemerintah banyak rakyat sekarat  sebab tak ada tunjangan dan pekerjaan, rasa rindu dan nelangsa bagi mereka yang diperantauan,sembako naik saat dimana tak banyak pemasukan,dan mungkin masih banyak lagi plus dan positif lainnya.

Sebenarnya hal yang perlu kita pahami dan lakukan adalah rasa solidaritas tinggi antara individu dan antar bangsa. Sejak awal munculnya wabah ini, WHO selalu menyuarakan pentingnya solidaritas sebagai kompas bersama dunia untuk keluar dari pandemi. Hal ini penting dilakukan agar semua upaya tetap terfokus pada tujuan utama untuk menekan laju penyeberan virus, memastikan tiadanya stigma bagi penderita,dan mempertahankan tingkat kesehatan populasi semaksimal mungkin.

Disini lah peran kemanusiaan kita diuji , bentuk kepedulian kita dituntut dan landasan kita dipertaruhkan Yang mana disinilah momentum Yang tepat bilamana habl minallah,habl minannaas, dan habl minal alam dijalankan. Dimana maraknya ketidakmampuan masyarakat menyukupi kebutuhan hidupnya PMII muncul sebagai jalan terang bagi mereka ,bentuk kepedulian mereka curahkan dengan membentuk aliansi dari berbagai penjuru guna mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan kehidupan bagi mereka,donasi mereka kumpulkan, gotong royong mereka jalankan,dan pengarahan kepada masyarakat sekitar guna dapat memutus rantai penyebaran.

Lalu bagaimana ? tindakan apalagi yang bisa kita lakukan sebagai kader pergerakan untuk tetap tenang hadapi pandemi covid19 ?

Pertama ; Mencari tau fakta tentang covid19
 sebagai seorang mahasiswa ,utamanya sebagai kader PMII harusnya kita lebih bijak dan kritis dalam menyaring dan menganalisis berita dengan mencari tahu tentang apa itu dan asal usul covid19 cukup menghilangkan rasa cemas dan kegelisahan terhadap virus ini.

Kedua ; fokus terhadap sesuatu yang dapat kita kendalikan 
Kita tidak dapat mengendalikan virus Corona yang terjadi di kota tempat kita tinggal/ rantau maka fokuslah terhadap sesuatu yang dapat kita kendali kan, seperti cara agar kita tidak tertular virus tsb, dengan melaksanakan anjuran pemerintah dan peduli/saling mengingatkan terhadap sesama.

Ketiga : menjaga hubungan dengan teman dan keluarga
saling mendukung dan menenangkan satu sama lain dapat kita lakukan dengan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman dan sebagai kader pergerakan hal tersebut bisa kita lakukan dengan tetap menjaga komunikasi dan mengikuti forum2 diskusi guna mempererat persaudaraan dan menemukan berbagai solusi.

Keempat ; selektif dalam mengonsumsi informasi
Jangan ngaku kader pergerakan jika masih mendukung informasi yang tidak akurat dan menyebarkan nya , kita sebagai kader pergerakan harusnya lebih bisa memilih media yang menurut kita dapat dipercaya dan sudah jelas keakuratan nya dari berbagai sisi dan frekuensi atau bahkan mungkin kita harus mengurangi sedikit membaca atau melihat media yang berisi informasi yang penuh kekhawatiran dan fokus terhadap kesehatan diri kita dan tetap peduli dan membantu sesama 

“Dalam musibah itu terdapat empat seni, yaitu mencari pahala dari Allah, berkawan dengan kesabaran, berzikir dengan baik, dan menunggu kelembutan dari Allah SWT.”

________
Penulis : Nurhayati
Publisher : Tim LSO 

*) Penulis delegasi dari rayon FKIP ( Universitas negeri Jember)