Pandemi Covid-19 Buat Resah Semua Lapisan Masyarakat Tanpa Terkecuali

Info Rayon Sakera - Sekarang, semua lapisan masyarakat tengah digencarkan dengan adanya wabah Virus Corono yang lazim disebut dengan  covid-19. Virus ini kini menghantui semua kalangan dan semua lapisan masyarakat yang ada di dunia ini, terutama negara kita sendiri.  Hari demi hari berganti, berharap ada pengurangan jumlah orang yang terjangkit virus ini, namun justru kian hari kian menjadi jadi dan banyak menelan korban hingga merenggut nyawa orang setiap hari.

Tentunya, dengan munculnya pandemi covid-19 ini menimbulkan kerugian tersendiri bagi banyak kalangan, seperti pedagang mungkin, ojol, gojek, para pekerja mungkin, bagi sekolah-sekolah juga yang sekarang menerapkan social distancing yang sebelumnya kegiatan belajar mengajar dilakukan di sekolah-sekolah maupun di kampus, kini diberlakukan sistem online yang tentunya ada dampak positif negatif tersendiri. Positifnya mungkin bisa banyak waktu dengan keluarga, melakukan banyak perenungan-perenungan diri dan lainnya. 

Namun sisi negatifnya, tentunya terutama untuk anak sekolahan dengan diberlakukannya sistem online ini juga membuat mereka resah yang mana mereka harus on data seluler agar tidak ketinggalan kuliah / sekolah online, tak hanya itu mereka harus mempunyai kuota extra agar tetap bisa mengikuti kegiatan sistem online yang sedang berlangsung, iya mungkin jika dia punya uang saku pegangan sendiri dari hasil bekerja atau tabungan mungkin tidak jadi masalah untuk membeli paket data, pertanyaannya jika mereka yang masih bergantung pada orang tua tentunya pasti merasa kasihan sendiri dan malu karena jika kuota habis, mereka mau tidak mau meminta uang buat beli paket data, rasa malu mungkin ada, dan rasa kasihan terhadap orang tua juga pasti ada, dan tentunya banyak kalangan lainnya yang merasakan kerugian dan kesedihan yang amat mendalam, karena pandemi wabah ini. 

Masyarakat banyak yang berkeluh kesah, karena dengan merebahnya virus ini menimbulkan kerugian yang amat besar dalam kehidupan mereka utamanya kehilangan mata pencaharian sehari-hari, yang mereka masih bergantung pada pekerjaan mereka tersebut yang ada istilah “untuk makan saja masih cari besok”,  seperrti itu, karena mereka bukan digaji oleh pemerintah seperti itu, beda lagi dengan kalangan yang digaji oleh negara atau pun daerah. Mirisnya, ditengah munculnya wabah ini justru ada sebagian orang yang memanfaatkan keadaan yang mana dapat kita lihat, mereka banyak yang menjual masker dengan harga selangit yang tak seharusnya dijual dengan harga seperti itu, karena kini masker kian langka, ada juga yang membeli masker via online dan ternayata kena tipu, sungguh miris sekali kejadian seperti ini, mereka memanfaatkan situasi ini yang tentunya merugikan bagi para pembeli.

Tak hanya itu, melihat realita yang ada, jasad seorang yang terjangkit virus ini justru malah tidak diterima oleh sebagian masyarakat untuk dimakamkan di daerahnya, tentunya ini benar-benar sikap yang salah dan sikap ketakutan yang berlebihan menghadapi virus ini. Masyarakat tak seharusnya bersikap demikian, karena itu perbuatan yang salah. 

Jika keluarga atau kerabat mereka sendiri yang terjangkit virus ini, lalu mereka bisa apa? Tentunya harus mempunyai kesadaran dalam diri, yang mana jika ada seorang yang terjangkit virus ini, dan sampai meninggal dunia, makamkanlah sebgaimana memakamkan jasad seorang yang meninggal sebagaimana mestinya, sebagai bentuk penghormatan terakhir kita pada mereka untuk tempat tinggal mereka yang abadi. 

Kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai pandemi virus ini sudah banyak melakukan pencegahan, mulai menyuruh warga masyarakatnya dengan melakukan social distancing, jangan keluar rumah apabila tidak perlu, cuci tangan, pakai masker, bekerja/belajar sistem online dirumah, apabila ada keluhan segera periksa ke rumah sakit terdekat,, dan para tenaga medis yang kini sedang berjuang di garis terdepan untuk kesembuhan orang yang terjangkit virus ini. 

Tentunya kita juga sebagai warga masyarakat jangan mementingkan diri kita sendiri, apa yang dikatakan pemerintah dan para kades-kades dalam sebuah masyarakat mari ikuti jika itu memang baik untuk mencegah dan melawan virus ini. Para relawan kini juga kian banyak yang menyumbangkan APD bagi para tenaga medis, menyumbangkan sembako bagi mereka-mereka yang hilang mata pencahariannya, melakukan galang donasi bersama, ini juga tindakan yang baik, yang harus kita apresiasi terutama rekan medis yang berjuang di garda terdepan. 

Setidaknya kita hargai usaha mereka, mereka rela meninggalkan keluarga dan orang-orang tercinta mereka demi kesembuhan orang-orang yang terjangkit virus ini, sejatinya merekalah pahlawan yang sebenarnya saat ini. Tak hanya itu, tentunya kita juga harus banyak mengambil pelajaran dengan adanya wabah ini, karena Allah tidak mungkin memberikan cobaan diluar batas kemampuan atau kesanggupan manusia itu sendiri, dan mungkin ini teguran dari tuhan agar kita senantiasa lebih dekat dengannya, tidak sibuk dengan persoalan dunia yang tiada habisnya, memperbanyak ibadah padanya. Semoga wabah ini segera berlalu, semoga Allah senantiasa segera mengangkat wabah ini dari muka bumi  ini agar kita tenang meyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang penuh barokah, Aamiin.

______
Penulis : Rindi Antika Putri 
Publisher : Tim LSO

*) Penulis adalah mahasiswi Fakultas Tarbiyah IAIN Madura