Menjadi Kader Produktif dan Bijak Di Tengah Pandemi Covid-19

Info Rayon Sakera - Hari ini kita sedang dihadapi dengan kasus covid-19, dimana wabah ini telah menyeluruh diberbagai benua bahkan dikategorikan sebagai wabah pandemi. Covid-19 disebabkan oleh virus corona yaitu virus yang berasal dari kota China lebih tepatnya di Wuhan. Virus ini menyerang system pernapasan manusia, sehingga yang terinfeksi virus ini akan sesak nafas, batuk, flu dan demam. Awal virus ini ditularkan dari hewan ke manusia, tetapi sekarang bisa tertular dari manusia ke manusia. Banyak diantara mereka yang terinfeksi bahkan sampai meninggal dunia. 

Bahkan di Indonesia sudah melakukan social distancing, tempat umum menjadi sepi bahkan sekolah dan kantor ditutup. Meskipun Indonesia melakukan social distancing masih saja ada beberapa orang yang tidak patuh. Dilansir dari detikNews yaitu Ahmad Yurianto menyatakan kasus positif korona  di Indonesia mencapai angka 5.516 orang pada tanggal 16 April 2020.Kasus ini semakin menyebar di seluruh kota yang ada di Indonesi. Sehingga pemerintah melakukan tindakan untuk lockdown. Justru hal ini sangat merugikan kita terutama pedagang kecil yang kehidupanya bergantung pada hasil jualnya. Banyak tenaga kerja yang diphk dan pengangguran dimana-dimana. 

Hal ini membuat kita sebagai kader dan anggota PMII harus peka dengan masalah yang terjadi sekarang ini. Yaitu dengan cara mengikuti aturan pemerintah dengan karantina mandiri dirumah masing-masing, menjaga kesehatan dan selalu cuci tangan sehabis melakukan aktivitas. 

Meskipun dalam keadaan social distancing ridak memungkikan untuk kita  hanya berdiam diri dirumah saja. Dengan kondisi seperti kita bisa memanfaatkan untuk tetap produktif dalam segala hal. Dengan pebanyak membaca buku, diskusi online dan menulis itu membuat kita menjadi produktif tidak hanya rebahan saja didalam rumah. Selain itu kita sebagai kader dan anggota PMII bisa melakukan hal yang positif seperti contoh mengikuti lomba secara online, challenge, dan lain-lain. Dalam kondisi seperti ini banyak rayon, komisariat bahkan cabang PMII di seluruh Indonesia melakukan diskusi online atau kajian online. Bahkan ada juga yang melaksanakan bakti sosial yaitu bagi-bagi masker dan handsanitizer. 

Dengan diadakan kegiatan kajian online yang kebanyakan membahas covid-19 membuat pikiran kita lebih terbuka dan kritis dengan masalah yang terjadi. Dan juga dengan bakti sosial bagi-bagi masker dan lain-lain mengajarkan kita cara berbagi dan menjaga sesama. Sebagai kader dan anggota PMII tidak menuntut kita diam di tengah-tengah pandemi. 

Tetapi kita harus memikirkan nasib bangsa ini yaitu dengan bekerja sama dengan pemerintah untuk menuntaskan pandemic ini. Jangan memaksakan untuk mengadakan kaderisasi atau kegiatan yang bersifat berkumpul Karen mau tidak mau kita harus mematuhi keputsan demi kebaikan bersama. Meskipun mengadakan kaderisasi secara online kegiatan tersebut tidak akan diakui atau legal. Maka yang harus dilakukan adalah produktif dirumah, membantu pemerintah dalam mempengaruhi masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dan membuat kebijakan demi kemaslahatan bersama.

Bagaimana dengan nasib pedagang atau yang bekerja di toko-toko yang justru membuat mereka susah dalam melakukan pekerjaan, penghasilan yang kurang karena efek social distancing ini. Kita sebagai kader dan anggota PMII harus membuat kebijakan bekerja sama dengan pemerintah aar mereka tidak mati kelaparan untuk menafkahi keluarganya. Sedangkan penghasilannya bergantung pada dagangan yang mereka jual. 

Dilansir dari CNN Indonesia Direktur Jenderal pembinaan pelatihan dan poduktivitas kementerian ketenagakerjaan B Satrio Lelono mencatat jumlah pekerja yang di PHK dan pekerja dirumahkan sebanyak 212.394 pekerja dari sektor formal dan 537 orang disektor non formal. Hal ini sangat merugikan justru hal yang harus dilakukan kita sebagai warga PMII mencari solusi dengan bergotong royong membantu sesama agar wabah pandemic ini segera hilang dari bangsa ini, sehingga semuanya kembali normal.

Menjadi produktif di tengah pandemic kita sebagai warga PMII bisa mengajak semua kader dan anggota PMII untuk melakukan literasi dirumah secara jamaah dirumah masing-masing. Dengan hal itu rebahan kita dirumah tidak akan menjadi sia-sia, karena kegiatan ini sangatlah positif. Karena yang akan merasakan hasil dari literasi dirumah saja ini adalah kita sendiri. 

Semakin bertambahnya pengetahuan dan menjadikan kita sebagai manusia yang ulul albab yaitu haus akan ilmu pengetahuan. Sehingga pikiran kita akan terus mengalir tidak beku ketika nanti keadaan kembali normal seperti semula.

Jadi social distancing ini kita bisa lakukan hal yang kita mau yang berguna bagi kita dan bangsa. Lakukan gerakan ini secara berjamaah agar berguna bagi kita dan orang lain dan selalu jaga kesehatan, lakukan hal positif. Bekerja sama dengan pemerintah dengan melakukan bakti sosial yaitu berbagi sesama dan lakukan semua kegiatan secara online dan tetap dirumah, patuhi keputusan pemerintah. Dengan begitu kita sebagai warga PMII mempunyai peran dalam melawan pandemi ini dengan bijak.

Sumber Refrensi
-, “Bertambah380, Kasus Positif Corona Di Indonesia Jadi 5.516 Per 16 April 2020”. Diakses dari http://m.detik.com/news/berita/d-4979529/bertambah-380-kasus-positif-corona-di-indonesia-jadi-5516-per-16-april-2020. Pada tanggal 16 April 2020 pukul 19.30.

______
Penulis :Desita Tri WD
Publisher : Tim LSO

*) Penulis adalah Pengurus Rayon Fakultas Tarbiyah, PK. PMII IAIN Madura