Tampilkan postingan dengan label Nasionalis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasionalis. Tampilkan semua postingan
, , ,

Sosok Inspiratif, Dibalik Organisasi Besar PMII 'KH. Munsif Nahrowi Tohir'


Info Rayon Sakera - Segala sesuatu yang ada di dunia tidak terlepas dari kata "Sejarah". Sejarah yang terjadi pada masa lalu merupakan cerminan masa sekarang dan masa yang akan datang. Setiap aspek sejarah memiliki cerita-cerita penting dan catatan pengaruh dalam melihat sebuah jati diri. Tidak terkecuali PMII, Organisasi besar ini memiliki sejarah yang wajib diketahui oleh para kader sejatinya. PMII yang sering disebut Indonesian Moslem Student Movement atau Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah anak cucu NU (Nahdlatul Ulama) yang terlahir dari kandungan Departemen Perguran Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang juga anak dari NU. Status anak cucu ini pun diabadikan dalam sebuah dokumen yang dibuat di Surabaya, tepatnya di Taman Pendidikan Putri Khadijah pada tangal 17 April 1960 bertepatan dengan 21 Syawal 1379 H. 

Dzikir, fikir, dan amal sholeh. Itulah Tri Motto PMII yang menjadi Pedoman dan Landasan setiap Kader Pergerakan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Lahirnya PMII tidak serta merta hadir dengan instan tanpa hambatan. Banyak sekali rintangan yang dihadapinya. Semangat anak-anak muda yang tak pernah surut, bahkan terus berkobar untuk melahirkan organisasi baru ditengah banyaknya organisasi yang berdiri. Mereka anak muda ingin mendirikan wadah secara mandiri dalam membela kebenaran dan keadilan. 13 pendiri PMII yang sangat semangat dan mempunyai komitmen yang kuat, salah satunya adalah KH. Munsif Nahrowi atau Mbah Munsif. Beliau merupakan satu dari 13 pendiri yang masih hidup. Beliau tinggal di Singosari, tepatnya di Bungkuk. Diusianya yang sudah sepuh bukan menjadi alasan beliau untuk tidak merangkul dan memberi wejangan terhadap cicit-cicitnya di PMII. Beliau sosok inspiratif yang harus dicontoh oleh kalangan muda. Perjuangan yang tiada akhir pernah beliau lakukan untuk mendirikan wadah besar (organisasi) khusus guna menghimpun para mahasiswa nahdiyin yang hingga sekarang dikenal dengan nama PMII.

Pria kelahiran Malang tersebut selalu mengajak para kader untuk selalu mengamalkan ilmu-ilmu dari PMII, dan selalu berharap  agar kader penerus PMII selalu mengabdikan ilmunya di masyarakat khususnya NU. PMII berdiri karena pemuda NU, Ilmu PMII adalah Ilmunya NU, begitulah kata yang pernah menjadi wejangan beliau pada cicit-cicitnya di PMII. Selain itu, sosok yang sering di sapa mbah Munsif tersebut juga meminta kepada seluruh alumni PMII untuk selalu memantau dan mengarahkan kader-kader PMII. Meskipun sosoknya yang tak lagi muda tidak menjadi hambatan beliau untuk terus memberikan nasehat dan maklumat yang membangun bagi para penerus PMII tercinta.

Refrensi: 
https://pcnu-pamekasan.or.id/mbah-munsif-motivasi-pmii-adalah-nu/

http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/341689/kh._munsif_nahrawi:_ilmunya_pmii_adalah_ilmunya_nu.html

https://youtu.be/UoE1p9IVQyI


Penulis: Anisatun Hasanah
Publisher: Luk Mini


Continue reading Sosok Inspiratif, Dibalik Organisasi Besar PMII 'KH. Munsif Nahrowi Tohir'
,

Pesan Mantan Ketum PB PMII Buat Kader PMII Zaman Now


Info Rayon Sakera - Syaiful Bahri Anshori, pemuda kelahiran Jember, tepatnya tanggal 15 November 1966, menjadi Ketua Umum PB PMII periode 1997-2000, hasil Kongres XII PMII di Asrama Haji Sukolilo Surabaya Jawa Timur, 1-5 Desember 1997, dengan tema, “Revitalisasi Tradisi, Pengokohan Demokrasi dan Pemandirian Masyarakat Menghadapai Tantangan Global.” Pada Kongres kali inilah mulai muncul gejala anarkhi dari peserta kongres, seperti baku hantam dan saling lempar kursi. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII setelah bersaing dengan sahabat Chatibul Umam Wirano, Munawar Fuad Noeh.

Mantan Ketua Umum PB PMII periode 1997-2000 Syaiful Bahri Anshori mengingatkan kembali kepada seluruh kader PMII di seluruh Nusantara untuk tetap menjaga soliditas dan massifitas gerakan antar sesama kader.

Hal tersebut disampaikan saat menghadiri acara pelantikan lima Komisariat baru di bawah naungan PMII Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekaligus Halaqoh Pergerakan yang bertajuk “Mahasiswa dan Tantangan Radikalisme di Perguruan Tinggi,” di Omah PMII, Sorowajan, Yogyakarta, Jum’at (23/12/2017) kemarin.
Mantan Ketua Umum PB PMII periode 1997-2000, Syaiful Bahri Anshori menghadiri acara pelantikan lima Komisariat baru di bawah naungan PMII Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto: pribadi).

Politisi PKB yang saat ini dipercaya duduk di Komisi I DPR RI ini menjelaskan, faktor solidaritas yang terstruktur sebagai modal bagi PMII untuk perang melawan radikalisme yang mengatasnamakan agama.

Kita (kader PMII) harus ikut melawan kelompok radikal ini. Untuk itu, langkah yang pertama harus dilakukan oleh para sahabat PMII yakni meningkatkan soliditas sesama kader. Tentu soliditas itu akan menjadi kekuatan untuk melawan paham radikal yang sedang mewabah di perguruan tinggi saat ini,” ujarnya.
Syaiful berharap para kader PMII mengupgrade kapasitas keilmuan yang dimiliki di seluruh tingkatan agar bisa berdebat secara ilmian saat berhadapan dengan anggota dari kelompok radikal tersebut.

Baginya, PMII yang merupakan organisasi kemahasiswaan harus menghadapi kelompok radikal itu dengan menggunakan nalar yang sehat dengan argumen-argumen ilmiah dan rasional.

Untuk itu, kader PMII di zaman now perlu meningkatkan kapasitas keilmuan yang dimiliki. Para kader, mampu berpikir kreatif dan inovatif untuk membendung atau menyangkal paham kelompok radikal yang makin memprihatinkan,” ujarnya.

“Selain itu, kader PMII di zaman now harus dan wajib melakukan kegiatan positif untuk warga PMII. Baik untuk masyarakat dan Anggota PMII sehingga tidak ada waktu yang luang. Semua waktu digunakan secara produktif,” sambungnya.

Selain itu beliau salah satu penerima penghargaan Bintang sembilan maha karya. Salah satu penghargaan yang diberikan pada Puncak Hari Lahir PMII ke 55 ini, diberikan kepada kader-kader PMII yang pernah mengabdikan diri menjadi Ketua Umum PB PMII. Penghargaan Bintang Sembilan Maha Karya ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum PB PMII, Aminuddin Ma’ruf Di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (17/4). Penerima penghargaan tersebut yaitu syaiful bahri anshori.

Penulis: Apriliawati
Publisher: Luk Mini


Sumber Referensi

https://www.lintasparlemen.com/pesan-mantan-ketum-pb-pmii-buat-kader-pmii-zaman-now 

https://pmii.or.id/penghargaan-bintang-sembilan-maha-karya-pergerakan/









Continue reading Pesan Mantan Ketum PB PMII Buat Kader PMII Zaman Now