Internalisasikan NDP Terhadap Kader PMII Agar Tidak Tumbang Menghadapi COVID-19

Info Rayon Saker - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah organisasi kemahasiswaan yang bersandar atas komitmen keislaman dan keindonesiaan. Organisasi ini didirikan di Surabaya pada tanggal 21 syawal 1379 H, yang bertepatan tanggal 17 April 1960. PMII berpandangan dan membawa nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan dimana kerangka keagamaan berlandaskan keadilan, kebenaran, toleransi, moderat dan kemanusiaan. 

Selain itu jika ditarik benang merahnya dalam filosofi PMII yang hanya melibatkan pergerakan, mahasiswa, islam dan Indonesia. Makna dari pergerakan bagaimana dinamika dari hamba yang senantiasa bergerak menuju tujuan yang diharapakan dengan memberikan kontribusi positif terhadap alam yang ada disekitarya artinya kader PMII berada dalam kualitas kekhalifahannya.

Mahasiswa yakni orang yang menempuh disalah satu Perguruan Tinggi yang akan menjadi pelopor perubahan bagi Bangsa dan Negara. Selain itu, islam yang berada dalam pelukan PMII adalah islam yang berhaluan Ahlusunnah Wal Jama’ah dengan cara proporsional dengan acuan islam, iman dan ihsan. Sedangkan Indonesia merupakan Negara merah putih yang mempunyai falsafah ideologi pancasila dan UUD 1945. 

Maka dari itu PMII sangat berpengaruh besar terhadap segala aspek salah satunya bangsa Indonesia. Namun, saat ini Indonesia diterpa oleh virus yang dikenal dengan coronavirus. Corona adalah suatu kelompok virus yang bisa menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Jenis virus ini dapat menyebabkan timbulnya infeksi saluran pernapasan mulai dari batuk, pilek hingga masalah yang lebih serius, selain itu bisa jadi manusia berjatuhan karena virus yang mematikan ini. 

Kerap sekali manusia dikenali dengan fenomena alam yang tidak bisa dihindari yaitu COVID-19 yang mana virus ini penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang baru ditemukan, tidak bisa dipungkiri virus ini  sudah terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019 kemarin. Dengan fenomena tersebut Negara bahkan agama Islam sendiri sudah takut dan tidak berani melawan corona. Alasannya sangat sederhana mereka takut akan coronavirus  supaya tidak mati karena kesengajaan serta  dapat mencegah orang lain tertular karena ulah dirinya. 

Banyak kegiatan tertunda yang disebabkan virus ini, tetapi hal itu tidak menjadikan sebuah alasan karena kader pergerakan dapat menghadapi COVID-19 dengan berbagai cara, bahkan pemerintah sudah menginstruksikan untuk sosial distancing. Salah satu cara kader PMII menghadapi COVID-19 dengan meningkatkan literasi yang memanfaatkan sosial media. Hal itu dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus. Selain itu agar kader PMII tidak vakum bisa mengadakan sumbangsih terhadap masyarakat sekitar mulai dari bagi-bagi masker hingga memberikan sembako untuk kalangan menengah kebawah dan juga dapat mengadakan sebuah lomba meskipun melibatkan banyak orang, tetapi lomba ini dilakukan dirumah masing-masing. 
Terlebih, bulan ini PMII akan memperingati Harlah ke 60 tahun. Jadi, bulan April ini dilakukan dengan semangat baru oleh kader PMII dan bisa menciptakan berbagai lomba menulis artikel tentang PMII ditengah pendami COVID-19 atau lomba review buku dalam bentuk video, dll.  

Dengan cara tersebut sehingga dapat menghadapi COVID-19 meskipun tidak terjun lapangan tetapi diam dirumah saja itu sudah membantu pemerintah untuk pandemi COVID-19 tersebut.

COVID-19 saat ini sudah menyerang eksistensi kader PMII. Menghindar dari manusia yang satu dengan yang lainnya adalah cara manusiawi agar memutuskan mata rantai coronavirus tersebut. Kerap sekali manusia mengaku imannya sangat kuat terhadap sang ilahi, tetapi jika benar hal itu nyata adanya berarti sudah percaya bahwa kematian sudah di takdirkan. 

Sesuai dengan iman yang terdapat dalam rumusan NDP PMII selain tauhid, hablu minallah, hablu minannaas bahwa hablu minal alam lah yang wajib untuk diterapkan pada fenomena saat ini. Seorang kader PMII harus mampu merawat alam, karena segala sesuatu bahkan kebutuhan manusia itu bersandar atas semesta. 

Coronavirus ini sudah jelas diakibatkan oleh ketidak seimbangan alam, seperti halnya yang terdapat pada hewan yakni kelelawar, ular, babi yang seharusnya berada di dalam hutan bukan malah di konsumsi oleh manusia sendiri dan perbuatan tersebut seakan-akan manusia ingin menguasai habitat hewan.

Semua tindakan yang dilakukan oleh manusia berpengaruh besar terhadap alam semesta bahkan jika dititik tekankan kepada kader PMII diakui atau tidak, mau atau tidak harus bisa menyeimbangkan keindahan alam, hablu minal alam memang harus benar-benar diterapkan karena pada hakikatnya perbuatan manusia akan merugikan dirinya sendiri. Alam ini untuk dirawat agar dapat berjalan dengan kelangsungan alamnya. 

Maka dari itu sebagai kader PMII harus mampu dan menginternalisasikan nilai-nilai pergerakan yang terdapat dalam teori dan ajaran yang ada didalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) supaya imanpun tidak akan pernah tumbang jika sudah menerapkan hablu minal alam pada pandemi COVID-19 saat ini.

______
Penulis : Luk Mini
Publisher : Tim LSO

*) Penulis adalah Pengurus Rayon Persiapan Sakera, PK. PMII IAIN Madura