,

Pesan Mantan Ketum PB PMII Buat Kader PMII Zaman Now


Info Rayon Sakera - Syaiful Bahri Anshori, pemuda kelahiran Jember, tepatnya tanggal 15 November 1966, menjadi Ketua Umum PB PMII periode 1997-2000, hasil Kongres XII PMII di Asrama Haji Sukolilo Surabaya Jawa Timur, 1-5 Desember 1997, dengan tema, “Revitalisasi Tradisi, Pengokohan Demokrasi dan Pemandirian Masyarakat Menghadapai Tantangan Global.” Pada Kongres kali inilah mulai muncul gejala anarkhi dari peserta kongres, seperti baku hantam dan saling lempar kursi. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII setelah bersaing dengan sahabat Chatibul Umam Wirano, Munawar Fuad Noeh.

Mantan Ketua Umum PB PMII periode 1997-2000 Syaiful Bahri Anshori mengingatkan kembali kepada seluruh kader PMII di seluruh Nusantara untuk tetap menjaga soliditas dan massifitas gerakan antar sesama kader.

Hal tersebut disampaikan saat menghadiri acara pelantikan lima Komisariat baru di bawah naungan PMII Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekaligus Halaqoh Pergerakan yang bertajuk “Mahasiswa dan Tantangan Radikalisme di Perguruan Tinggi,” di Omah PMII, Sorowajan, Yogyakarta, Jum’at (23/12/2017) kemarin.
Mantan Ketua Umum PB PMII periode 1997-2000, Syaiful Bahri Anshori menghadiri acara pelantikan lima Komisariat baru di bawah naungan PMII Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto: pribadi).

Politisi PKB yang saat ini dipercaya duduk di Komisi I DPR RI ini menjelaskan, faktor solidaritas yang terstruktur sebagai modal bagi PMII untuk perang melawan radikalisme yang mengatasnamakan agama.

Kita (kader PMII) harus ikut melawan kelompok radikal ini. Untuk itu, langkah yang pertama harus dilakukan oleh para sahabat PMII yakni meningkatkan soliditas sesama kader. Tentu soliditas itu akan menjadi kekuatan untuk melawan paham radikal yang sedang mewabah di perguruan tinggi saat ini,” ujarnya.
Syaiful berharap para kader PMII mengupgrade kapasitas keilmuan yang dimiliki di seluruh tingkatan agar bisa berdebat secara ilmian saat berhadapan dengan anggota dari kelompok radikal tersebut.

Baginya, PMII yang merupakan organisasi kemahasiswaan harus menghadapi kelompok radikal itu dengan menggunakan nalar yang sehat dengan argumen-argumen ilmiah dan rasional.

Untuk itu, kader PMII di zaman now perlu meningkatkan kapasitas keilmuan yang dimiliki. Para kader, mampu berpikir kreatif dan inovatif untuk membendung atau menyangkal paham kelompok radikal yang makin memprihatinkan,” ujarnya.

“Selain itu, kader PMII di zaman now harus dan wajib melakukan kegiatan positif untuk warga PMII. Baik untuk masyarakat dan Anggota PMII sehingga tidak ada waktu yang luang. Semua waktu digunakan secara produktif,” sambungnya.

Selain itu beliau salah satu penerima penghargaan Bintang sembilan maha karya. Salah satu penghargaan yang diberikan pada Puncak Hari Lahir PMII ke 55 ini, diberikan kepada kader-kader PMII yang pernah mengabdikan diri menjadi Ketua Umum PB PMII. Penghargaan Bintang Sembilan Maha Karya ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum PB PMII, Aminuddin Ma’ruf Di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (17/4). Penerima penghargaan tersebut yaitu syaiful bahri anshori.

Penulis: Apriliawati
Publisher: Luk Mini


Sumber Referensi

https://www.lintasparlemen.com/pesan-mantan-ketum-pb-pmii-buat-kader-pmii-zaman-now 

https://pmii.or.id/penghargaan-bintang-sembilan-maha-karya-pergerakan/